Rabu, 22 April 2015
proposal
PROPOSAL BANGUNAN MCK
DESA SUKARESMI
KECAMATAN RANCABALI
KABUPATEN BANDUNG
Oleh
LITA MARDIANA
IKE NURLELA
Program Bina Lingkungan Kerjasama
PT.POS INDONESIA dan STIE EKUITAS
Tahun Anggaran 2012
PROPOSAL BANGUNAN MCK DESA SUKARESMI
KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG
No : Kepada : BUMN
Lampiran : Berkas Proposal Di tempat
Perihal : Permohonan Pembangunan MCK
Dengan Hormat
Dalam upaya mengembangkan pembangunan Desa Sukaresmi Kecamatan Rancabali Kab. Bandung khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Sukaresmi ,perlu adanya pembangunan MCK untuk menunjang kebersihan lingkungan di desa tersebut agar tercipta suasana yang nyaman dan bersih sehingga bangunan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Mengetahui
Sukaresmi, 12 Desember 2012
Kepala Desa Sukaresmi
ASEP SETIAWAN
PROPOSAL BANGUNAN MCK DESA SUKARESMI
KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG
A. Latar Belakang
Kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan sebenarnya telah melekat pada pemahaman setiap individu, semua sadar bahwa kenyamanan akan kebersihan lingkungan sudah menjadi kebutuhan masyarakat pada umumnya. Namun demikian keinginan dan harapan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman terutama sarana MCK belum terpenuhi di karenakan kondisi kemampuan yang tidak seluruhnya memiliki kelebihan materi. Alhasil dana yang di himpun belum mampu mewujidkan harapan dan keinginan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kebersihan dan kenyamanan di lingkungan.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembuatan proposal ini :
1. Menjalin kerja sama yang baik antara Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) dalam meningkatkan pembangunan di desa Sukaresmi ini.
2. Pengembangan bangunan di desa Sukaresmi ini khususnya bangunan MCK (Mandi. Cuci , Kakus) yang belum ada
3. Permohonan bantuan untuk pembangunan MCK di desa Sukaresmi dengan dana sebesar yang terlampir di RAB.
4. Terwujudnya masyarakat yang baik dan sehat.
5. Terwujudnya sarana kebersihan berupa MCK.
6. Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk memelihara dan memakmurkan lingkungan.
PROPOSAL BANGUNAN MCK DESA SUKARESMI
KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG
C. Rencana Pembangunan
Pembangunan sarana kebersihan berupa MCK ini akan dilaksanakan akhir Desember sampai pendanaan mendukung.
D. Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) (Terlampir)
E. Sumber biaya
Dana yang dibutuhkan untuk membangun MCK ini adalah kerjasama PT.POS INDONESIA dan BUMN dalam program Pioneer Mahasiswa dari desa kembali kedesa dan membangun desa. Untuk dana pemeliharaan berkelanjutan MCK ini yaitu akan di himpun dari swadaya masyarakat.
F. Susunan Kepanitiaan (Terlampir)
G. Penutup.
Demikian proposal ini utnuk menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan dan penyediaan sarana kebersihan lingkungan berupa MCK desa Sukaresmi . harapan dan peran serta dukungan semua pihak demi terwujudnya tujuan yang dimaksud sangat kami harapkan.
Akhirnya haya do’a yang dapat kami sampaikan semoga amal baik semua pihak dibalas oleh Allah SWT. Amin
PROPOSAL BANGUNAN MCK DESA SUKARESMI
KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
PEMBANGUNAN SARANA MCK
DESA SUKARESMI KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG
(Program Pioneer Mahasiswa Dari Desa Kembali ke Desa dan Membangun Desa)
Kegiatan :
Jenis : Pembuatan MCK
Volume : 14 Unit
Lokasi : RW 01. 02, 03,04,05,06,07,08,09,10,11,12,13,14.
Besar Bantuan untuk 14 RW : Rp 237,902,000.00
Sumber Dana : BUMN - PT. POS
No Jenis Bahan Volume Harga Satuan Jumlah
1 Semen 30 sak Rp 70.000 Rp 2,100,000.00
2 Kloset jongkok 4 buah Rp 75.000 Rp 300,000.00
3 Bata Merah 1700 buah Rp 1.000 Rp 1,700,000.00
4 Pasir Beton 2 m3 Rp 500,000.00
5 Keramik lantai 15 dus Rp 50.000 Rp 570,000.00
6 Keramik dinding 25 dus Rp 50.000 Rp 1,250,000.00
7 Asbes 16 lbr Rp 30.000 Rp 480,000.00
8 Besi 10 “ x 8” 10 btg Rp 920,000.00
9 Kayu 8 x 12cm 0,6 m3 Rp 1,200,000.00
10 Paku 8 kg Rp 15.000 Rp 120,000.00
11 Cat Tembok 25 kg 2 bh Rp 60.000 Rp 120,000.00
12 Pintu 5 bh Rp180.000 Rp 900,000.00
13 Paralon ¾ “ 10 Lente Rp 22.500 Rp 225,000.00
14 Peralon 1” 10 Lente Rp 32.000 Rp 320,000.00
15 Peralon 3” 8 Lente Rp 41.000 Rp 328,000.00
16 Koas 1” 2 buah Rp 17.500 Rp 35,000.00
17 Koas 3” 2 buah Rp 15.000 Rp 30,000.00
18 Batu Kali 5m3 Rp 500.000 Rp 1,000,000.00
19 Kran 6 bh Rp 25.000 Rp 150,000.00
20 GRC 10 kg Rp 54.000 Rp 540,000.00
21 Split 2 m3 Rp 250,000.00
22 Kawat Beton 2 kg Rp 30..000 Rp 60,000.00
23 Glass Box 2 dus Rp 250.000 Rp 500,000.00
24 Bata Ventilasi 20 Rp 10.000 Rp 200,000.00
25 Cat Kayu 3kg Rp 65.000 Rp 195,000.00
26 Upah Kerja Tukang 2x 10 Hok Rp 1,500,000.00
27 Upah Kerja Laden 2x 20 Hok Rp 1,500,000.00
Jumlah Rp 16,993,000.00 / 1 MCK
Jumlah Anggaran yang dibutuhkan 14 Rw x Rp 16,993,000.00 = Rp 237,902,000.00
PROPOSAL BANGUNAN MCK DESA SUKARESMI
KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG
SUSUNAN TIM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA
(TPKD)
PEMBANGUNAN MCK
DESA SUKARESMI KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG
No Jabatan Nama Paraf
1 Pengawas Kegiatan
Ketua BPD Desa Sukaresmi ENDANG HARIS
2 Penanggung Jawab Kegiatan
Kepala Desa Sukaresmi ASEP SETIAWAN
3 Ketua TPKD
Ketua LMD Desa Sukaresmi ASEP YUSUF
4 Sekretaris TPKD
Perangkat Desa Sukaresmi HENHEN NURYANTI
5 Bendahara TPKD
Bendahara Desa Sukaresmi NANDANG KUSNANDAR
6 Seksi Pelaksana Rehab Semua Dusun 1- 4
7 Seksi Dana dan Usaha Muhammad Nahrul
8 Teknis Lapangan OLIB
EMAN SULAEMAN
ROHANA DAHRUM
PROPOSAL BANGUNAN MCK DESA SUKARESMI
KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG
Grafis bagan MCK
PROPOSAL BANGUNAN MCK DESA SUKARESMI
KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG
Kerjasama:
Diposkan oleh Lita Mardiana di 03.31
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Reaksi:
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Labels
• animasi (1)
• animation. (1)
• bagus (2)
• bahagia (1)
• barat (1)
• cinta (1)
• clip art (1)
• gambar (1)
• good (2)
• india (1)
• kreatif (1)
• logo (1)
• look (1)
• love (1)
• sedih (1)
• song (1)
• stie ekuitas (1)
Blog Archive
• ► 2013 (19)
• ▼ 2012 (40)
o ▼ Desember 2012 (5)
Proposal Bangunan MCK Desa Sukaresmi
Pertanyaan untuk berpikir kritis (Perilaku Organis...
Makalah Ekonomi Pembangunan (Lita)
Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Pengertian Kepemimpinan dalam Organisasi
o ► November 2012 (8)
o ► Oktober 2012 (2)
o ► September 2012 (2)
o ► Agustus 2012 (3)
o ► Juli 2012 (9)
o ► April 2012 (9)
o ► Maret 2012 (2)
aspirsi box
JUDUL PROGRAM
Izinkan Aku Bicara “Aspiration Box and School Democracy Forum” Wadah pengaktualisasi Aspirasi Siswa Sekolah Menengah Atas.
LATAR BELAKANG
Demokrasi dalam mengemukakan pendapat secara bebas, kini telah lama lekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Berpendapat, bukan lagi suatu batasan yang mengikat bagi masyarakat. Akan tetapi dalam penyampaiannya, juga harus memperhatikan nilai substansi dari pendapat yang telah dilontarkan. Kebebasan dalam berpendapat tak hanya berlaku bagi orang-orang tertentu saja.Namun,juga bagi seluruh kalangan masyarakat tak terkecuali mereka yang masih menyandang status sebagai pelajar.
Aspirasi-aspirasi positif dari kalangan muda, seperti para pelajar inilah yang justru kini sangat dinanti-nantikan. Mereka diharapkan sebagai suatu kaum yang mampu membawa perubahan bagi perkembangan zaman. Pelajar dinilai sebagai seorang yang memiliki pemikiran yang kreatif dan inovatif dengan tingkat pemikiran dan tingkat perkembangan yang berbeda-beda.
Pendapat yang membangun dari para pelajar, sangat diharapkan khususnya pada bidang pendidikan formal. Hal ini memungkinkan terbentuknya kualitas pendidikan yang bermutu sesuai dengan harapan para pelaku pendidikan.Dalam pengimplementasiannya, para pelaku pendidikan memang tidak hanya siswa saja. Kepala sekolah,guru dan seluruh orang yang terkait pada bidang pendidikan formal,juga bisa dikatakan sebagai pelaku pendidikan. Namun, dalam pendidikan formal, pelajar adalah fokus utama yang harus dicermati. Mengingat bahwa ia adalah subyek sekaligus obyek dalam pendidikan formal. Dalam arti, pelajar adalah pelaku utama dalam dunia pendidikan formal. Pelajar adalah mereka yang menjalani rutinitas pendidikan formal. Menerima materi pelajaran, menjalankan seluruh kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan,menikmati fasilitas-fasilitas pendidikan di sekolah dan secara tidak langsung berperan sebagai tulang punggung bangsa di masa yang akan datang.
Berkaitan dengan peran pelajar dan pentingnya aspirasi positif dari mereka, saat ini jarang sekali ditemui seorang pelajar yang mau berpartisipasi membangun pendidikan lewat pendapat-pendapat positif mereka. Justru, yang sering terlontar adalah pendapat-pendapat negative dari mereka. Sebenarnya, pendapat positif ataupun pendapat negative sama saja. Keduanya, bisa memungkinkan adanya perubahan dan pembangunan. Namun, pendapat tersebut akan menimbulkan masalah jika kita menyampaikannya dengan sikap yang tidak bermoral dan tidak mengkaji permasalahan dengan relevan dan signifikan.
Dalam skala yang lebih spesifik, aspirasi pelajar kini sangat diharapkan khususnya pada pembangunan kualitas pendidikan pada suatu Sekolah. Hal ini berkaitan pula dengan kurikulum Sekolah, pelajaran dan pengajaran guru di Sekolah, kegiatan-kegiatan pengembang potensi siswa, Sistem dan peraturan Sekolah, sarana prasarana di Sekolah,dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pembangunan dan pengembangan kualitas Sekolah.
Namun dalam kenyataannya, siswa enggan berkomentar dalam hal pembangunan dan pengembangan kualitas sekolah. Kalaupun ada, mungkin hanya beberapa saja. Beberapa diantaranya lebih memilih untuk diam ataupun berkomentar dibelakang orang-orang yang berkepentingan di Sekolah. Padahal, mereka adalah pelaku utama Pendidikan.
Program kreativitas mahasiswa Gagasan tertulis ini menekankan pada pemecahan masalah yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengimplementasikan Aspiration Box sebagai wadah aspirasi siswa di Sekolah Menengah Atas?
2. Bagaimana tindak lanjut dalam menyikapi seluruh aspirasi yang sudah tertampung dalam Aspiration Box?
Tujuan dan manfaat
Tujuan
Tujuan dari program kreativitas gagasan tertulis ini adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan Aspiration Box sebagai wadah penyalur aspirasi siswa Sekolah Menenghah Atas.
2. Membentuk siswa yang berkarakter positif, diantaranya berani menyampaikan pendapat, empati, berjiwa kritis dan bertanggungjawab.
Manfaat
Kegunaan program ini antara lain adalah:
a. Bagi Sekolah
Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas sekolah
b. Bagi Siswa
Membiasakan pola pikir yang kreatif dan peka terhadap situasi dan peduli terhadap kondisi di sekitar di sekolah
GAGASAN
Kondisi kekinian
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan denganhasil survei World Competitiveness Year Book dari tahun 1997 sampai tahun 2007 menunjukkan kualitas pendidikan Indonesia semakin menurun. Pada tahun 1997 dari 49 negara yang disurvei Indonesia berada di urutan 39. Pada tahun 1999 dari 47 negara yang disurvei Indonesia berada pada urutan 46. Tahun 2002 dari 49 negara yang disurvei Indonesia berada pada urutan 47 dan pada tahun 2007 dari 55 negara yang disurvei, Indonesia menempati urutan yang ke 53.
Pendidikan di Indonesia akan berjalan dengan lancar jika seorang pendidik dapat menerima kritik dan saran dari berbagai pihak baik oleh anak didiknya maupun dari pihak lain yaitu dari luar sekolah. Kesalahan saat ini adalah karena inspirasi siswa diangap tidak penting dalam pembangunan pendidikan diindonesia padahal dengan adanya pendapat ini maka dalam dunia pendididkan siswa dan murid sama-sama mempunyai kewajiban untuk membangun kelajuan pendidikan diindonesia.
Solusi yang diterapkan sebelumnya
Sebenarnya dalam sekolah sudah ada yang menerapkan tersedianya kotak saran yang ditujukan untuk siswa agar siswa memberikan kritk dan saran untuk membangun sekolah tersebut akan tetapi pihak yang menerima kritik tersebut hanya mebaca saja tanpa adanya diskusi dengan siswa untuk membahas kritik dan saran yang diajukan siswa tersebut. Sehingga aspirasi yang disampaikan siswa tidak berguna.
Solusi yang diajukan
Berdasarkan pada permasalahan yang ada kami dapat memberikan solusi yaitu dengan mengaplikasikan program kami yang berjudul Izinkan Aku Bicara “Aspiration Box and School Democracy Forum” Wadah Penyalur Aspirasi Sekolah Menengah Atas. Program ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap siswa untuk menyampaikan aspirasinya melalui Aspiration Box yang dipasang di setiap kelas dan di tempat-tempat strategis. Kritik atau saran yang ditulis di kertas dimasukkan ke dalam Aspiration Box tersebut tanpa disertai nama, hal ini dimaksudkan supaya siswa dapat menyampaikan aspirasinya secara merdeka tanpa ada pengaruh dari pihak manapun. Setelah kegiatan Aspiration Box berjalan selama 3 bulan, kritik atau saran yang tertampung dalam Aspiration Box tersebut akan dibahas bersama-sama dalam “Forum Demokrasi Sekolah”. Dalam forum ini akan dihadiri oleh perwakilan siswa dari tiap kelas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan beberapa guru yang berkepentingan. Selain membudayakan siswa untuk memiliki kepedulian terhadap masalah yang berada di lingkungan sekolah serta menumbuhkan sikap berani menyampaikan aspirasi secara tertulis, melalui PKM-GT ini diharapkan siswa juga dapat belajar menyampaikan aspirasinya secara langsung di depan umum pada saat pelaksanaan “Forum Demokrasi Sekolah” dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.
Pihak-Pihak yang membantu dalam pengaplikasian program
Kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai evaluator, manajer, administrator,inovator, dan pengambil kebijakan dalam pelaksanaan Aspiration Box serta memberikan pembinaankepada guru, staf serta para siswa dalam pelaksanaan School Democracy Forum
Komite Sekolah
Komite sekolah berperan sebagai fasilitator dalam menyosialisasikan kebijakan sekolah tentang Aspiration Box and School Democracy Forum kepada wali murid pada khususnya serta memberikan bantuan teknis kepada sekolah demi menyukseskan program Aspiration Box and School Democracy Forum
Guru
Sebagai pengkoordinir dalam pelaksanaan Aspiration Box and School Democracy Forum sekaligus pelaksana program (memberikan siaran berupa pembimbingan kepada siswa ketika belajar dirumah). Selain itu juga memberikan pelatihan-pelatihan dalam siaran dan inspirasi
Siswa
Sebagai pelaksana, berperan sebagai pengembang inspirasi. Dalam hal ini anak dilatih untuk mengembangkan multiple intelegensi, dengan cara mengeluarkan aspirasi yang dimiliki siswa demi kemajuan pendidikan institusi.
Langkah-Langkah Strategis Untuk Mengimplementasikan Program
Izinkan Aku Bicara “Aspiration Box and School Democracy Forum” Wadah Penyalur Aspirasi Sekolah Menengah Atas. Program ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap siswa untuk menyampaikan aspirasin\ya melalui Aspiration Box yang dipasang di setiap kelas dan di tempat-tempat strategis. Kritik atau saran yang ditulis di kertas dimasukkan ke dalam Aspiration Box tersebut tanpa disertai nama, hal ini dimaksudkan supaya siswa dapat menyampaikan aspirasinya secara merdeka tanpa ada pengaruh dari pihak manapun. Setelah kegiatan Aspiration Box berjalan selama 3 bulan, kritik atau saran yang tertampung dalam Aspiration Box tersebut akan dibahas bersama-sama dalam “Forum Demokrasi Sekolah”. Dalam forum ini akan dihadiri oleh perwakilan siswa dari tiap kelas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan beberapa guru yang berkepentingan. Selain membudayakan siswa untuk memiliki kepedulian terhadap masalah yang berada di lingkungan sekolah serta menumbuhkan sikap berani menyampaikan aspirasi secara tertulis, melalui PKM-GT ini diharapkan siswa juga dapat belajar menyampaikan aspirasinya secara langsung di depan umum pada saat pelaksanaan “Forum Demokrasi Sekolah” dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.
KESIMPULAN
Izinkan Aku Bicara “Aspiration Box and School Democracy Forum” Wadah Penyalur Aspirasi Sekolah Menengah Atas. Program ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap siswa untuk menyampaikan aspirasinya melalui Aspiration Box yang dipasang di setiap kelas sekolah menengah atas. Kritik atau saran yang ditulis di kertas dimasukkan ke dalam Aspiration Box tersebut tanpa disertai nama, hal ini dimaksudkan supaya siswa dapat menyampaikan aspirasinya tanpa ada pengaruh dari pihak manapun. Setelah kegiatan Aspiration Box berjalan selama 3 bulan, kritik atau saran yang tertampung dalam Aspiration Box tersebut akan dibahas bersama-sama dalam “Forum Demokrasi Sekolah”. Dalam forum ini akan dihadiri oleh perwakilan siswa dari tiap kelas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan beberapa guru yang berkepentingan.
Teknik implementasi dalam program ini menggunakan cara sosialisasi kepada siswa tentang Aspiration Box and School Democracy Forum bahwa program aspirasi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat tentang kemajuan sekolah dan pendidikan yang berlangsung disekolah tersebut. Dimana setiap kelas diberikan 1 kotak aspirasi yang digunakan untuk wadah saran atau kritik yang diajukan oleh siswa tersebut. Maka dengan mengaplikasikan program ini dapat membantu meningkatkan kualitas sekolah dan dapat Membiasakan pola pikir yang kreatif dan peka terhadap situasi dan peduli terhadap kondisi di sekitar di sekolah
Sabtu, 18 April 2015
cerpen
Perjuanganku Untuk Menggapai Mimpiku
Cerpen Karangan: Oki Anggara
Lolos moderasi pada: 20 March 2015
Cerpen Karangan: Oki Anggara
Lolos moderasi pada: 20 March 2015
Perjuanganku dimulai sejak masuknya XII. Kenapa?
Semenjak masuk SMA, tidak mempunyai pikiran sama sekali untuk kuliah. Sangat buta akan dunia perkuliahan. Bahkan, jurusan-jurusan yang ada di Universitas pun aku tak tahu. Tadinya aku ingin melanjutkan pendidikan ke SMK, tapi karena orangtuaku masih belum mengizinkan ku bersekolah jauh-jauh, akhirnya orangtuaku memilihkan untuk melanjutkan ke SMA.
Semenjak masuk SMA, tidak mempunyai pikiran sama sekali untuk kuliah. Sangat buta akan dunia perkuliahan. Bahkan, jurusan-jurusan yang ada di Universitas pun aku tak tahu. Tadinya aku ingin melanjutkan pendidikan ke SMK, tapi karena orangtuaku masih belum mengizinkan ku bersekolah jauh-jauh, akhirnya orangtuaku memilihkan untuk melanjutkan ke SMA.
Aku ini anak semata wayang. Dari SD, SMP, hingga SMA, aku
bersekolah di Kecamatan yang sama. Bukan hanya itu, lulusan sekolah aku hampir
70 persen melanjutkan kerja. Dan mungkin 30 persen yang melanjutkan kuliah.
Sempat terpikir olehku untuk melanjutkan kerja saja dahulu.
Aku berasal dari keluarga sederhana, dari mana orangtuaku
membiayaiku untuk melanjutkan kuliah?, sungguh, itu pemikiran klasik. Pikiranku
masih pendek sekali waktu itu. Tapi, niat dan pikiran itu terbantahkan oleh
guru geografi. Di sela waktu belajar, saat itu masih kelas XI. dia pernah
berkata “Kalian itu harus melanjutkan kuliah. Jangan tidak melanjutkan kuliah.
Kalian jangan memikirkan masalah biaya terlebih dahulu, sekarang itu ada
beasiswa yang namanya BidikMisi. Kalo kamu tidak mampu mempunyai biaya kuliah,
kamu akan mendapatkan beasiswa asalkan kamu masuk Universitas tersebut. Tak
hanya itu, kamu akan mendapatkan uang saku perbulannya”
Kata-kata pengantar nan sederhana itu, yang terus mengingatkanku
agar aku harus tetap kuliah. Aku termasuk siswa yang aktif di sekolah kak jadi
aku tak pernah berhenti untuk terus mencari informasi. Itu bekalku yang pertama
yang menghantarkanku untuk meraih mimpiku.
Yang kedua, aku ini senag bermain Sosial Media juga. Banyak
infomasi seputar kuliah yang aku dapat dari Sosial Media salah satunya dari
@info_SNMPTN dan @infomasukPTN. Saat itu kakak kelas retweet tentang SNMPTN.
Rasa penasaran muncul, dan akhirnya bekepo ria. Alhasil, aku tahu kalo SNMPTN
ialah salah satu jalur seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri. Berbagai
informasi telahku dapat. Dari kedua bekal tersebut, hati pun mulai bulat. Kalau
aku harus melanjutkan kuliah!!
Tak terasa, waktu terus berjalan dan mengantarkanku memasuki
pintu gerbang kelas XII. Orang bilang, pintu awal sebuah karier. Aku tidak mau
menyia-nyiakan kesempatan untuk memperbaiki nilai raport, di semester ini nilai
raport harus maksimal, dan berharap agar bisa lolos SNMPTN (Jalur Undangan).
Tersadar, bahwa nilai raport semester satu dan dua tidaklah bagus bahkan bisa
dikatakan biasa aja. Walaupun ada sedikit rasa percaya diri karena di semester
tiga dan empat menempati ranking 2 dan 1 di kelas, tapi hal itu tidak menjamin
bisa lolosnya SNMPTN. Apalagi penilaian SNMPTN dilihat melalu berbagai aspek
serta indeks sekolah.
Di awal semester 5 ini, aku mengikuti pelajaran dengan baik
dan terus bersungguh-sungguh. Persiapan Ujian Nasional dan SBMPTN (Jalur Tes
Tulis) ku tata agar se-seimbang mungkin. Saat itu, banyak teman-teman yang
sudah mulai mnegikuti bimbingan belajar di luar sekolah untuk persiapan Ujian
Nasional, karena di sekolah biasanya mengadakan bimbel persiapan Ujian Nasional
di awal bulan November. Sempat minder karena banyak temen-temen yang mengikuti
bimbingan belajar di luar sekolah, aku ingin seperti mereka agar persiapanku
lebih matang menghadapi Ujian Nasional. Mencoba meminta brosur ke salah satu
tempat bimbingan belajar, dan memberanikan diri untuk berkata kepada ibu, “mah,
mau ikut bimbingan belajar persiapan Ujian Nasional di luar sekolah”.
Tapi… Apalah daya, ibuku tidak mengizinkan untuk mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Memang, rincian biayanya cukup besar bagi kelurga kami. Dan akhirnya, keinginan itu hanya menjadi angan semata.
Tapi… Apalah daya, ibuku tidak mengizinkan untuk mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Memang, rincian biayanya cukup besar bagi kelurga kami. Dan akhirnya, keinginan itu hanya menjadi angan semata.
Berbagai rencana dan strategi ku tata sedemikian rapih untuk
menghadapi Ujian Nasional dan SBMPTN. Aku membuat target, kalau bulan agustus
ini, aku harus mempunyai buku latihan dan soal-soal SBMPTN. Aku selalu
menyisihkan uang jajan sekolah untuk membeli buku itu. Tidak mau mererepotkan
orangtua. Tapi, Uang yang ku kumpulkan tak pernah mencukupi untuk membeli buku
itu, karena banyaknya tugas-tugas dari sekolah sehingga uang yang terkumpul
dengan terpaksa aku gunakan. Aku tak pernah meminta uang kepada ibuku untuk
mengerjakan tugas, kalaupun harus meminta itu jarang-jarang karena uang
simpananku tak mencukupi.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Bulan oktober
pun tiba.
Alhamdulillah. Aku mendapat infomarsi, kalau FISIP UI mengadakan acara Try Out SBMTPN seJabodetabek dan Bandung. Kucoba untuk mengajak teman-temanku, tapi sayang. Respon mereka tak selalu bagus, ada yang bilang “yaelah ki, masih lama. Fokus UN aja dulu! Lebay lu ah” jleb deh. Ada yang mengabaikan perkataanku karena mereka memang tidak minat untuk melanjutkan kuliah. Tapi, aku respon dengan baik. Aku bilang kalau persiapan kita lebih lama pasti kan lebih matang.
Alhamdulillah. Aku mendapat infomarsi, kalau FISIP UI mengadakan acara Try Out SBMTPN seJabodetabek dan Bandung. Kucoba untuk mengajak teman-temanku, tapi sayang. Respon mereka tak selalu bagus, ada yang bilang “yaelah ki, masih lama. Fokus UN aja dulu! Lebay lu ah” jleb deh. Ada yang mengabaikan perkataanku karena mereka memang tidak minat untuk melanjutkan kuliah. Tapi, aku respon dengan baik. Aku bilang kalau persiapan kita lebih lama pasti kan lebih matang.
Persiapan menjelang Try Out terus dilakukan, terus berlatih
dengan buku yang baru ku beli itu. Aku latihan setiap pulang sekolah, dan
sebelum tidur. Dan tetap menyisihkan uang untuk bisa mengikuti Try Out tersebut
tanpa menambah beban orangtua. Enggan rasanya untuk menadahkan tangan, ketika
aku sedang berjuang untuk membahagiakan mereka.
Waktu Try Out pun tiba, antara senang dan deg-degan bisa
mengikuti Try Out tersebut. Banyak pengalaman yang didapat, semakin tahu
bagaimana ketatnya persaingan SBMPTN nanti. Dan hasilnya? aku selalu bersyukur
atas segala apa yang ku dapat. Berada di urutan ke 333 dari 1500 lebih peserta
seJabodetabek dan Bandung. Temanku yang mengikuti Try Out juga ternyata
hebat-hebat! Si K diperingkat ke 249. Si D peringkat ke 429, tetapi si A ada
diperingkat 1300. Tapi hasil itu bukanlah suatu acuan, itu hanya seJabodetabek
dan Bandung, bukan seNasional!
Dan… Bulan desember tiba.
Alhamdulillah, aku mendapat buku gratis latihan soal-soal SBMPTN dari kak Riris. Dia seorang mahasiswa di salah satu PTN di Jawa Barat, dia seorang motivator terutama untuk kelas XII. Selalu memberikan nasihat, bimbingan, dan pengalaman dia seputar SBMPTN. Banyak sekali ilmu yang didapat darinya. Sebelumnya, dia mengadakan kuis yang berhadiah buku latihan soal-soal SBMPTN. Dan aku berhasil memenangkan kuis tersebut dengan seorang perempuan asal Jember. Aku semakin percaya diri untuk menembus pintu gerbang PTN itu.
Alhamdulillah, aku mendapat buku gratis latihan soal-soal SBMPTN dari kak Riris. Dia seorang mahasiswa di salah satu PTN di Jawa Barat, dia seorang motivator terutama untuk kelas XII. Selalu memberikan nasihat, bimbingan, dan pengalaman dia seputar SBMPTN. Banyak sekali ilmu yang didapat darinya. Sebelumnya, dia mengadakan kuis yang berhadiah buku latihan soal-soal SBMPTN. Dan aku berhasil memenangkan kuis tersebut dengan seorang perempuan asal Jember. Aku semakin percaya diri untuk menembus pintu gerbang PTN itu.
Di bulan ini juga, Alhamdulillah. Aku berhasil melukiskan
senyuman terindah pada ibuku. Saat itu, hari ibu bertepatan dengan pembagian
raport semester ganjil. Semua orangtua diundang ke sekolah, sebelum pembagian
raport ada pengarahan dari Kepala Sekolah, semua orangtua dikumpulkan dalam
satu tempat, dan dipenghujung acara tersebut, diumumkan siswa-siswi terbaik
kelas dan jurusan.
Alhamdulillaah, Puji syukur. Aku mendapat predikat siswa tebaik di kelas, dan terbaik di XII IPS. Sungguh, tak menyangka akan hal ini. Senang rasanya, dipanggil untuk naik ke atas panggung dan mengambil piagam penghargaan bersama ibu tersayang.
Alhamdulillaah, Puji syukur. Aku mendapat predikat siswa tebaik di kelas, dan terbaik di XII IPS. Sungguh, tak menyangka akan hal ini. Senang rasanya, dipanggil untuk naik ke atas panggung dan mengambil piagam penghargaan bersama ibu tersayang.
Di hari ibu, aku bisa memberikan hadiah yang terbaik untuk
ibuku. Dan saat itulah aku merasakan bahwa “Kerja Keras itu Tak Akan
Mengkhianati”
Sesampainya sampai di rumah ibu berbicara padaku “pertahankan
terus prestasimu nak! Ibu bangga kepadamu. Semangat terus untuk menggapai
cita-cita mu. Kamu tak usah memikirkan biaya, ibu dan bapak akan berusaha terus
mencari uang”
Aku diam tertegun, dan sedih.
Aku harus bisa menggapai mimpi-mimpiku. Aku harus bisa terus membuat orangtuaku bangga. Aku harus membuat mereka bahagia, sekarang dan sampai mereka tua nanti.
Aku diam tertegun, dan sedih.
Aku harus bisa menggapai mimpi-mimpiku. Aku harus bisa terus membuat orangtuaku bangga. Aku harus membuat mereka bahagia, sekarang dan sampai mereka tua nanti.
Tahun 2013 pun datang. Jeng jeng! *drum roll*
Persiapan dan persiapan terus dilakukan. Latihan soal, mengikuti Try Out di luar, doa dan ibadah terus dilakukan.
Di awal tahun ini, aku terus memotivasi diriku sendiri. Ku tulis semua mimpi-mimpiku di secarik kertas kecil lalu ku tempelkan di papan mimpi di kamar, agar di setiap bangun tidur, aku terus bersemangat untuk meraih mimpi-mimpi tersebut.
Berbagai quote yang ku dapat, aku salin lalu temple di papan mimpi.
Persiapan dan persiapan terus dilakukan. Latihan soal, mengikuti Try Out di luar, doa dan ibadah terus dilakukan.
Di awal tahun ini, aku terus memotivasi diriku sendiri. Ku tulis semua mimpi-mimpiku di secarik kertas kecil lalu ku tempelkan di papan mimpi di kamar, agar di setiap bangun tidur, aku terus bersemangat untuk meraih mimpi-mimpi tersebut.
Berbagai quote yang ku dapat, aku salin lalu temple di papan mimpi.
Di awal tahun, antara bulan januari – februari. Aku masih
seimbangkan amunisi untuk Ujian Nasional dan SBMPTN. Namun, memasuki bulan maret
– april aku hanya fokus kepada persiapan Ujian Nasional. Kenapa? Karena saat
itu aku mendapatkan informasi dari Kemdikbud kalau nilai Ujian Nasional menjadi
tiket untuk masuk PTN (Jalur SNMPTN). Bagaimana ini? Akhirnya ku putuskan untuk
fokus Ujian Nasional.
Ujian Nasional tiba.
Inilah perjuangan awalku untuk menggapai mimpi-mimpiku. Aku siap menghadapi Ujian Nasional, meskipun rasa deg-degan terus menyelimuti.
Banya godaan di Ujian Nasional sendiri, kunci misalnya. Tapi aku tak pernah tergiur. 20 paket soal. Ngapain? Mending fokus. Kalo Ujian Nasional ciut, bagaimana SBMPTN? Aku tetap berpegang teguh pada pendirian. Sia-sisalah perjuanganku salma ini kalau harus dinodai dengan sebuah kunci.
“UN itu bagaikan Cacing, dan SBMPTN itu bagaikan Ular”
Inilah perjuangan awalku untuk menggapai mimpi-mimpiku. Aku siap menghadapi Ujian Nasional, meskipun rasa deg-degan terus menyelimuti.
Banya godaan di Ujian Nasional sendiri, kunci misalnya. Tapi aku tak pernah tergiur. 20 paket soal. Ngapain? Mending fokus. Kalo Ujian Nasional ciut, bagaimana SBMPTN? Aku tetap berpegang teguh pada pendirian. Sia-sisalah perjuanganku salma ini kalau harus dinodai dengan sebuah kunci.
“UN itu bagaikan Cacing, dan SBMPTN itu bagaikan Ular”
Ujian Nasional berlalu, langsung move on. Aku langsung sigap
berpaling kepada SBMPTN, karena sudah lama dia ku tinggalkan. Nah, disini.
Setelah Ujian Nasional, kegalauan itu muncul lagi. Lagi, brosur-brosur
bimbingan belajar persiapan SBM itu bertebaran dimana-mana. Banyak juga
teman-temanku yang ikut bimbingan belajar. Aku iri, Aku juga ingin mengikuti
bimbingan belajar seperti mereka. Aku coba memberanikan diri kembali untuk
berbicara kepada ibu ku. Dan, seperti biasanya, orang tuaku tidak mengizinkan
dengan alasannya seperti biasa.
“sekarang kamu coba belajar sendiri aja dulu nak. “lahaulawalla”. Ibu sama bapak ada uang juga untuk persiapan kamu ke Bandung. Belum ongkos, dan biaya hidupkamu disana.”
Sempat bingung.
Dalam perkataan itu, ada makna. Bahwa ibu percaya, kalau Aku pasti akan ke Bandung. Dan menuntut ilmu disana. Orangtua suka memikirkan apa yang tak pernah terpikirkan oleh ankanya.
“sekarang kamu coba belajar sendiri aja dulu nak. “lahaulawalla”. Ibu sama bapak ada uang juga untuk persiapan kamu ke Bandung. Belum ongkos, dan biaya hidupkamu disana.”
Sempat bingung.
Dalam perkataan itu, ada makna. Bahwa ibu percaya, kalau Aku pasti akan ke Bandung. Dan menuntut ilmu disana. Orangtua suka memikirkan apa yang tak pernah terpikirkan oleh ankanya.
Akhirnya, ku coba belajar sendiri. Dengan buku-buku soal yang
ku punya. Sempat bosan, karena belajar sendiri itu tidaklah selalu
menyenangkan. Apalagi disaat ada materi yang tak dimengerti.
Perasaan ingin mengikuti bimbel persiapan SBM itu pun muncul
lagi. Aku berputar pikiran, bagaimana caranya aku harus bisa mengikuti
bimbingan belajar tanpa membebani orangtua. Terbesit dalam hati, ingin menjual
Hand Phone kesayangan untuk dijual dan uangnya untuk tambahan biaya bimbingan
belajar. Tapi aku tak berani mengambil langkah itu begitu saja. Aku meminta
izin terlebih dahulu pada ibu. Karena bagaimanapun handpone itu pemberian dia.
Sayang, ibu tak mengizinkan. Dia malah memarahiku.
Mungkin ibu kesal kepadaku, karena aku terlalu “memaksa”. Niat itu aku urungkan.
Sayang, ibu tak mengizinkan. Dia malah memarahiku.
Mungkin ibu kesal kepadaku, karena aku terlalu “memaksa”. Niat itu aku urungkan.
Aku terus belajar sendiri. Kenapa tidak meminta bantuan sama
temanmu yang ngerti? Sudah ku coba, sebelumnya selalu meminta diajari dia.
Bahkan sebelum masa-masa persiapan Ujian Nasional. Entah mungkin karena dia
bosan. Setiap aku menghubungi dia, tak pernah dia merespon.
Perjuangan ini tak boleh berhenti sampai disini. Aku terus
belajar sendiri. Aku harus bisa memahami materi-materi ini tanpa penjelasan
dari orang lain. Tapi hanya dari buku ini sendiri. Alhamdulillah, materi demi
materi pun mulai aku pahami. Allah selalu memberi kemudahan bagi hambanya yang
mau berusaha.
Tapi, tak selalu materi ku pahami dengan baik. Matematika Dasar.
Aku mengalami kesulitan di materi itu. Aku terus mancari cara. Aku coba untuk
menghubungi guru matematika di sekolah, dan memintanya untuk mengajari ku.
Awalnya, dia mengenakan tarif dan cukup besar harganya. Sambil becanda di sms,
aku meminta diskon. Dan membujuknya sambil mambicarakan hal-hal ringan.
Akhirnya dia mau mengajariku secara suka rela.
Setiap tiga hari dalam seminggu aku mengunjungi rumahnya,
dengan waktu yang tidak ditentukan. Kadang dua hari seminggu, atau satu hari
seminggu. Ya, aku bimbel mengikuti rutinitas dia. Kalau dia sempat dia
mengajariku, kalau dia sibuk bagaimana lagi, aku harus kembali belajar sendiri.
Tak terasa pengumuman Ujian Nasional tiba, deg-degan dengan
hasil yang akan kulihat.
Tapi apapun itu, itulah perjuangan dan kemampuanku. Nilai Ujian Nasional ku kecil.
Bingung, ini bagaimana? Tapi ya sudahlah. Semuanya sudah berlalu. Yang terpenting fokus pada cita-cita.
Tapi apapun itu, itulah perjuangan dan kemampuanku. Nilai Ujian Nasional ku kecil.
Bingung, ini bagaimana? Tapi ya sudahlah. Semuanya sudah berlalu. Yang terpenting fokus pada cita-cita.
Jelang beberapa setelah pengumuman Ujian Nasional. Pengumuman
SNMPTN tiba. Rasa deg-degan itu muncul lagi. Aku berharap aku bisa lolos
seleksi ini. Antara percaya diri dan tidak.
Aku terus berdoa dan beribadah, aku mempunyai nazar. Aku harus khatam qur’an sebelum pengumuman.
Aku terus berdoa dan beribadah, aku mempunyai nazar. Aku harus khatam qur’an sebelum pengumuman.
Di tiap seminggu menuju pengumuman, beberapa hari lagi menuju
pengumuman aku selalu bicara pada ibuku. Aku selalu minta doa dia.
Hari H pengumuman. Pengumuman itu dimajukan. Hari senin.
Saat itu aku diam di rumah dan terus berdoa, taaapiii. Temanku tiba-tiba datang ke rumah. Ngapain? Ya. Mereka mengajak main. Kemarinnya mereka memang sudah telpon aku. Tapi aku menolak ajakan itu. Entah kenapa tiba-tiba meraka datang ke rumah. Mereka bersikukuh mengajakku main. Aku tolak terus, bahkan kami sempat berdebat di rumahku.
Hari H pengumuman. Pengumuman itu dimajukan. Hari senin.
Saat itu aku diam di rumah dan terus berdoa, taaapiii. Temanku tiba-tiba datang ke rumah. Ngapain? Ya. Mereka mengajak main. Kemarinnya mereka memang sudah telpon aku. Tapi aku menolak ajakan itu. Entah kenapa tiba-tiba meraka datang ke rumah. Mereka bersikukuh mengajakku main. Aku tolak terus, bahkan kami sempat berdebat di rumahku.
Memang kami sudah lama tak bertemu, mereka mengajakku main
bukan ke mall atau semacamnya. Mereka ngajakku ke tempat air terjun Mereka
sudah berkuliah dan kerja, ada yang mau UTS esok harinya, dia bilang mau
refreshing dulu katanya. Tapi tidak pas dengan kondisiku.
Bingung, mereka sudah ke rumah. Kalau aku tolak mereka, pasti perasaan mereka sangatlah tak nyaman.
Disaat pengumuman seperti ini, tidak mau membuat orang lain kesal kepadaku. Tapi aku tak mau bersenang-senang sebelum ada kepastian. Dengan berat hati, aku ikut dengan mereka.
Bingung, mereka sudah ke rumah. Kalau aku tolak mereka, pasti perasaan mereka sangatlah tak nyaman.
Disaat pengumuman seperti ini, tidak mau membuat orang lain kesal kepadaku. Tapi aku tak mau bersenang-senang sebelum ada kepastian. Dengan berat hati, aku ikut dengan mereka.
Di sepanjang jalan dan di tempat tujuan, aku merasa tak
tenang, terus merengek dan meminta pulang lebih cepat.
Akhirnya, kami pulang. Dan, hujan pun datang!. Kami basah kuyup. Sampai maghrib aku masih di perjalanan.
Sampai di rumah. Aku masuk angin, dan saat itu sedang shaum. Disaat kondisi badan seperti ini, belum melihat hasil pengumuman. Aku terus bicara pada ibuku, kalau aku deg-degan, lalu ibu menyuruhku untuk mandi, sholat, lalu makan dulu sebelum melihat hasil pengumuman. Nazarku sudah terpenuhi. Alhamdulillah aku sudah khatam sebelum pengumuman.
Akhirnya, kami pulang. Dan, hujan pun datang!. Kami basah kuyup. Sampai maghrib aku masih di perjalanan.
Sampai di rumah. Aku masuk angin, dan saat itu sedang shaum. Disaat kondisi badan seperti ini, belum melihat hasil pengumuman. Aku terus bicara pada ibuku, kalau aku deg-degan, lalu ibu menyuruhku untuk mandi, sholat, lalu makan dulu sebelum melihat hasil pengumuman. Nazarku sudah terpenuhi. Alhamdulillah aku sudah khatam sebelum pengumuman.
Setelah semuanya selesai. Aku duduk di ruang tengah,
bersiap-siap untuk melihat pengumuman. Dan ingin segera membalas sms
teman-teman yang menanyakan lolos atau tidak.
Mulai membuka hasil pengumuman..
Bismillah..
Bismillah..
Seketika tulisan kata “MAAF” dalam kotak merah itu muncul.
Diam tepaku.
“oki gagal bu”. Masih diam menatap layar itu.
Tiba-tiba, ibuku merangkulku, dia menangis dan memelukku. “ya sudah, kamu harus sabar, ini yang tebaik untuk kamu. Ibu selalu melihat usaha-usaha mu, tapi kali ini bukan rezeki mu”
dengan nada yang tesedu-sedu itu, ibu berbicara padaku sambil memelukku.
Hanya bisa terdiam, seketika air mata ikut mengalir. Tak tahan melihat ibu sedih, tak tahan melihat ibu mengangis.
“Yaelah, ngapain dibawa sedih. Udah gak usah nangis. Perjalanan masih panjang”. Celetuk bibi.
“oki gagal bu”. Masih diam menatap layar itu.
Tiba-tiba, ibuku merangkulku, dia menangis dan memelukku. “ya sudah, kamu harus sabar, ini yang tebaik untuk kamu. Ibu selalu melihat usaha-usaha mu, tapi kali ini bukan rezeki mu”
dengan nada yang tesedu-sedu itu, ibu berbicara padaku sambil memelukku.
Hanya bisa terdiam, seketika air mata ikut mengalir. Tak tahan melihat ibu sedih, tak tahan melihat ibu mengangis.
“Yaelah, ngapain dibawa sedih. Udah gak usah nangis. Perjalanan masih panjang”. Celetuk bibi.
Tak mau berlarut-larut terus dalam kesedihan. Harus terus
berjuang untuk meraih cita-citaku, kembali fokus untuk mempersiapkan diri
menghadapi SBMPTN. Karena gagal dalam SNMPTN bukanlah akhir dari segalanya!.
Allah ingin melihat kerja kerasku yang lebih. Aku terus membuat perubahan.
Waktu belajar ku tambah lagi dan lebih ekstra, serta doa dan ibadah harus dan
perbanyakku lakukan.
Dan…
Pengumuman SBMPTN pun tiba. Jeng-jeng! *drum roll*
Di pengumuman ini, aku tidak lagi melakukan apa yang pernah ku lakukan disaat menjelang pengumuman SNMPTN. Karena ku yakin, kalau ingin mendapatkan hasil yang beda. Kita harus melakukan hal yang berbeda.
Aku tak selalu bicara pada ibuku lagi “bu, 1 minggu lagi pengumuman. Deg-gedan ni” “bu, 1 hari lagi pengumuman. Deg-gedan”. Tidak! Ku coba pendam rasa ini dalam hati, dan menenangkannya sendiri. Kalau terus bicara pada ibuku, pasti beban pikiran ibu bertambah. Aku ini kan niatnya ingin membuat dia bahagia.
Lalu, mirip hampir mirip, lagi temanku mengajakku ke mall. Meminta antar untuk membeli jam katanya, tapi untuk yang ini ku tolak dengan biak-baik.
Pengumuman SBMPTN pun tiba. Jeng-jeng! *drum roll*
Di pengumuman ini, aku tidak lagi melakukan apa yang pernah ku lakukan disaat menjelang pengumuman SNMPTN. Karena ku yakin, kalau ingin mendapatkan hasil yang beda. Kita harus melakukan hal yang berbeda.
Aku tak selalu bicara pada ibuku lagi “bu, 1 minggu lagi pengumuman. Deg-gedan ni” “bu, 1 hari lagi pengumuman. Deg-gedan”. Tidak! Ku coba pendam rasa ini dalam hati, dan menenangkannya sendiri. Kalau terus bicara pada ibuku, pasti beban pikiran ibu bertambah. Aku ini kan niatnya ingin membuat dia bahagia.
Lalu, mirip hampir mirip, lagi temanku mengajakku ke mall. Meminta antar untuk membeli jam katanya, tapi untuk yang ini ku tolak dengan biak-baik.
Dan, beberapa jam menuju pengumuman. Ibu minta anter ke
pasar, sore waktu itu.
Aku mengantarkan ibuku terlebih dahulu, twitter sudah ramai kalau pengumuman sudah bisa di akses. Bunyi sms juga mulai datang satu-persatu menanyakan hasil penngumuman.
Sempat ingin buka pengumuman di pasar, tapi. Ah! Kondisinya tak enak. Masa buka pengumaman di pasar
Aku mengantarkan ibuku terlebih dahulu, twitter sudah ramai kalau pengumuman sudah bisa di akses. Bunyi sms juga mulai datang satu-persatu menanyakan hasil penngumuman.
Sempat ingin buka pengumuman di pasar, tapi. Ah! Kondisinya tak enak. Masa buka pengumaman di pasar
Sesampainya di rumah, langsung bersiap-siap.
Sudah berada di depan layar sendiri, ibu di kamar mandi sedang mencuci, bibi belum pulang kerja, sama bapak juga.
Dengan rasa deg-degan, dan bismillah, ku buka web itu.
Dan…
Sudah berada di depan layar sendiri, ibu di kamar mandi sedang mencuci, bibi belum pulang kerja, sama bapak juga.
Dengan rasa deg-degan, dan bismillah, ku buka web itu.
Dan…
Segala Puji Bagi Alla.Tulisan “SELAMAT” itu muncul di kotak
berwarna biru, bukan kotak berwarna merah lagi.
Seketika itu aku langsung diam, tak percaya, aku langsung
berteriak pada ibuku yang di kamar mandi “bu, aku lolos bu. Aku lolos” dan air
mata itu, mengalir dengan sendirinya keluar.
Aku langsung menghampiri ibu ke kamar mandi. Ibu kaget mungkin, melihatku menangis sambil berkata yang kurang jelas. Tapi akhirnya ibu mengerti kalau aku lolos SBMPTN. Pendidikan Sosiologi – Universitas Penididikan Indonesia.
Aku langsung merangkul ibuku, dengan penuh air kebahagiaan.
“iya Alhamdulillah, ibu seneng mendengarnya”.
“iya bu, Alhamdulillah usahaku selama ini tidak sia-sia bu”
“iya, kamu bangun setiap pagi, puasa, pasti kamu mempunyai maksud, Allah mendengarkan doamu nak”
Peristiwa itu, takkan pernah terlupakan.
Yang tadinya ibu merangkulku disaat ku gagal. Kini aku merangkul ibuku disaat aku berhasil
Aku langsung menghampiri ibu ke kamar mandi. Ibu kaget mungkin, melihatku menangis sambil berkata yang kurang jelas. Tapi akhirnya ibu mengerti kalau aku lolos SBMPTN. Pendidikan Sosiologi – Universitas Penididikan Indonesia.
Aku langsung merangkul ibuku, dengan penuh air kebahagiaan.
“iya Alhamdulillah, ibu seneng mendengarnya”.
“iya bu, Alhamdulillah usahaku selama ini tidak sia-sia bu”
“iya, kamu bangun setiap pagi, puasa, pasti kamu mempunyai maksud, Allah mendengarkan doamu nak”
Peristiwa itu, takkan pernah terlupakan.
Yang tadinya ibu merangkulku disaat ku gagal. Kini aku merangkul ibuku disaat aku berhasil
Langganan:
Postingan (Atom)